Kegiatan BLK Sangat Tertutup, Lsm Gmbi Meminta APH Periksa Panitia Penyelenggara

Kegiatan BLK Sangat Tertutup, Lsm Gmbi Meminta APH Periksa Panitia Penyelenggara

Spread the love

Aceh Timurkompas86tv.com__, Investigasi Wilter Aceh dari LSM GMBI meminta dan mengharapkan pihak terkait terutama APH agar dapat segera memeriksa, mengusut dan menelusuri aliran dana desa pada kegiatan Balai Latihan Kerja (BLK) yang diduga tertutup dan tidak transparan serta merugikan desa-desa di wilayah Aceh Timur. Karena dana desa yang dikeluarkan oleh desa untuk kegiatan BLK tersebut diduga tidak transparan,Sabtu, (21/6/2025).

 

“,Kita minta APH serta instansi terkait dapat segera memeriksa kegiatan BLK dan dana desa yang diduga digunakan untuk kegiatan tersebut kurang transparan, serta penyelenggara nya ditelusuri untuk diminta pertanggung jawaban.

 

Kegiatan BLK Aceh Timur juga diselenggarakan di luar daerah kabupaten Aceh Timur yaitu di kota Langsa selama tujuh hari. Apakah kegiatan BLK tersebut benar-benar dilaksanakan dan menghabiskan biaya ratusan juta rupiah yang bersumber dari dana desa. Dan diduga tiap desa menganggarkan dana 8 juta. Jumlah desa di Aceh Timur mencapai 513 desa, dan itu biaya yang sangat spektakuler untuk kegiatan BLK. Ada dugaan kegiatan BLK hanya formalitas untuk mencari keuntungan. Namun itu masih dugaan.dan memerlukan penelusuran serta pemeriksaan oleh instansi terkait terutama dari pihak penegak hukum ujar Darwis selaku Investigasi Wilter Aceh LSM GMBI.

 

Kita tidak menuduh siapa pun, namun kalau ada kegiatan yang sumber dana nya dari dana desa itu perlu di pertanyakan transparansi nya. Karena itu dana masyarakat desa. Dan kami bagian dari masyarakat desa juga. Menurut Darwis, program BLK yang berlangsung hanya selama satu minggu tersebut sangat tidak masuk akal jika tujuannya benar-benar untuk melatih masyarakat secara serius. Terlebih lagi, setiap desa dikabarkan diwajibkan menyetor anggaran sekitar Rp8 juta. Coba kalikan ,8 juta di kali 513, berapa jumlah nya. Milyaran kan? Kemana aja aliran dana itu dipergunakan?

 

“,Bayangkan saja, jika ada 513 desa yang ikut menyetor, itu totalnya bisa mencapai lebih dari Rp4 miliar. Ini jelas patut diduga kuat sebagai indikasi terselubung proyek siluman yang hanya menguntungkan oknum tertentu,” lanjut ketua Wilter Aceh LSM GMBI Banda Aceh

 

Lembaga Swadaya Masyarakat juga menyoroti fakta bahwa kegiatan tersebut digelar bukan di Aceh Timur, melainkan di Kota Langsa. mengapa pelatihan yang katanya untuk masyarakat Aceh Timur malah dilaksanakan di luar Aceh Timur ? Ini perlu dipertanyakan juga dan harus jadi bahan evaluasi,” ujar nya.

 

Lembaga Swadaya Masyarakat ( lsm gmbi ) meminta pihak penegak hukum dan instansi terkait agar tidak menutup mata terhadap dugaan penyalah gunaan dana desa yang diduga hanya sebagai formalitas pelatihan ini.

 

“Kita akan telusuri bersama rekan rekan lembaga dan media serta mengawal persoalan dan isu ini sampai tuntas. Jangan sampai dana desa yang semestinya untuk pembangunan dan pemberdayaan masyarakat desa malah digunakan untuk yang tidak bermanfaat untuk masyarakat desa, ujar Zulfikar, za ini menutup keterangan nya.

 

Darwis

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *