KENDAWANGAN (KALBAR) KOMPAS86TV.COM – Warga Kecamatan Kendawangan keluhkan kondisi air ledeng PDAM pada kawasan Intake Sungai Gayam Kendawangan Kabupaten Ketapang Provinsi Kalimantan Barat berwarna merah kehitaman, pasalnya air ledeng yang satu satunya menjadi kebutuhan vital masyarakat tersebut dinilai sudah tidak layak dikonsumsi baik untuk cuci, mandi terlebih lagi untuk masak, mirisnya lagi kondisi ini sudah berlangsung hampir satu bulan lamanya, dan belum ada solusi dari pihak PDAM intake sungai gayam Kendawangan.
” Memang benar kondisi air ledeng yang dikonsumsi warga masyarakat Kendawangan selama ini berwarna merah kehitaman sehingga dikhawatirkan air ledeng tersebut sudah terkontaminasi dan tidak layak konsumsi serta dikhawatirkan akan mengakibatkan penyakit kulit dan berbagai macam penyakit lainnya,” ungkap Rusdiansyah salah satu pemuda Kendawangan kepada media ini, Sabtu (22/2/2025).
Ditambahkan Rusdi, apalagi tersiar kabar bahwa rawa yang menampung air PDAM sungai gayam sudah mulai digarap oknum yang tidak bertanggung jawab dan tidak memikirkan kepentingan orang banyak, “Air ledeng sejatinya untuk Kehidupan dan merupakan hajat hidup orang banyak,”
ungkapnya.
Untuk itu Rusdi berharap agar ada tindakan nyata dari stakeholder atau pemangku kepentingan agar yang menjadi kekhawatiran masyarakat tidak terjadi ,” tandasnya.
Hal senada juga dikatakan Haji Muchyar Dinet Tokoh masyarakat Kendawangan menyatakan penyesalannya atas tindakan segelintir orang yang membuka lahan tanpa harus memikirkan kepentingan masyarakat banyak, ” itu daerah kawasan konservasi sumber daya air PDAM Kendawangan yang harusnya kita jaga bersama, karena ada ribuan orang yang mengandalkan sumber airnya dari intake PDAM sungai gayam, bayangkan jika area atau aliran sungai itu terkontaminasi zat berbahaya akibat pembukaan lahan atau pemupukan akan banyak masyarakat yang jadi korban.
Muchyar berharap ada tindakan tegas dari pemangku kepentingan atau pemerintah untuk dapat mencegah upaya segelintir oknum, baik untuk kepentingan pembukaan lahan kebun maupun tambang,” pungkasnya.
Sementara itu Kepala Desa Mekar Utama Kecamatan Kendawangan, Uti Hasbuna saat dikonfirmasi media ini membenarkan adanya laporan dari warganya bahwa kondisi air yang bersumber dari salah satu wilayahnya itu kondisinya keruh berwarna merah kehitaman dan tidak layak konsumsi, untuk itu pihak pemerintahan Desa Mekar Utama pada Jum’at (21/2/2025) menggelar pertemuan dengan sejumlah unsur diantaranya Forkopimcam Kendawangan, Babinpotmar Lanal Ketapang, pihak PDAM Kendawangan dan sejumlah tokoh masyarakat guna membahas dan mencari solusi air ledeng.
Esok harinya Sabtu, (22/2/2025) Kades bersama perangkatnya dibantu perwakilan Forkopimcam Kendawangan, Babinpotmar Lanal Ketapang dan pihak PDAM Kendawangan serta masyarakat meninjau langsung lokasi lahan yang dibuka oleh oknum warga yang sedianya untuk perkebunan kelapa sawit mandiri. Memang dikatakan Kades Hasbuna bahwa aktivitas pembukaan lahan kebun sawit itu berpengaruh pada kondisi air yang aliran sungainya langsung menuju ke penampungan air ledeng PDAM Kendawangan, sehingga dugaan kuat air yang berwarna merah kehitaman yang aliran airnya untuk konsumsi masyarakat Kendawangan itu bersumber dari aktivitas pembukaan lahan oleh warga,” tukasnya.
Ditambahkan Hasbuna bahwa pihaknya akan segera berkoordinasi serta melaporkan hal ini ke pemerintah Kabupaten Ketapang melalui Pemerintah Kecamatan Kendawangan agar menjadi atensi untuk segera ditangani karena ini dinilainya sudah sangat mendesak atau urgent, dikatakannya pula bahwa area konservasi PDAM Kendawangan sudah ada aturannya untuk tidak boleh diganggu baik untuk kepentingan perkebunan atau pertambangan,” tutupnya.
_Efyus_