Kepri – Kompas86tv.com__, (06.02.2025), Maraknya pemberitaan tentang pemagaran laut misterius sepanjang 30,16 kilometer di perairan Kabupaten Tangerang, Banten, berbias beritanya sampai ke Batam, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri).
Belum lama ini, ( 04.02.2025 ,)Direktur Eksekutif Lembaga Kelautan dan Perikanan Indonesia (LKPI) Pusat Ayub Fadiban Datang Berkunjung Menemui anggotanya yang tergabung di dalam Lembaga Kelautan dan Perikanan Indonesia ( LKPI ) Provinsi Kepri, Ayub berbincang bincang santai sambil ngopi bareng.Tepatnya Di lobi room Hotel Zest Nagoya Batam. Di hadiri juga Direktur LKPI Kepri ,Rudy Susanto,Sekretaris LKPI Kepri Marlis Markhan,Wadir Pengawasan Hasan,Wadir Humas Martin dan beberapa Anggota lainnya .
Usai Diskusi Media ini menghampiri sosok Ayub Fadiban yang berpenampilan ramah,sederhana dan sangat membaur dengan semua orang.
Disinggung terkait dengan pemberitaan dari sejumlah media Nasional yang viral tentang pagar laut Direktur Eksekutif LKPI Pusat ini
Menanggapi dengan serius.
Ayub Fadiban mengatakan,” Bahwa yang perlu disoroti itu justeru pihak Dinas Kelautan dan Perikanan ( DKP ) Banten,saya menilai pelaku utama dalam proses pemagaran itu adalah DKP Provinsi Banten,saya yakin,mereka inilah pelaku utamanya,ujar Ayub .(04.02.2025)
Sebelum kejadian itu, lanjut Ayub. Sebenarnya Nelayan setempat telah mengetahui rencana pemagaran ini. Sejak itu, nelayan setempat mulai mengeluh. Saat itu, Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Barat dan Dinas Perikanan Kabupaten Bekasi, mengadakan rapat dengan para nelayan setempat. Dan waktu itu saya datang ke kantor PT. Taruna Jaya, tempat acara itu digelar, “tuturnya.
Masih menurut Ayub. Ternyata, rapat yang digelar itu, hanya modus untuk mendapatkan tandatangan dari para nelayan yang hadir. Dan tandatangan itu lah yang dijadikan bahan untuk melanjutkan reklamasi di kawasan yang dilakoni PT. Taruna Jaya itu. Artinya, inikan perbuatan yang sangat luar biasa. Jelas-jelas masyarakat nelayan itu adalah masyarakat miskin. Tapi masih dibodoh-bodohi, “bebernya di hadapan pengurus LKPI se-Kepri.
Memang miris mendengar pemaparan yang disampaikan Direktur Eksekutif LKPI Pusat ini. Baiknya, pemerintah pusat segera bertindak atas prilaku PT. Taruna Jaya itu. Kasihan para nelayan setempat. Mereka hanya mencari nafkah untuk menghidupi keluarga dan dirinya di kawasan yang dipagar itu. Artinya, bukan mencari kekayaan.
Ayub juga menambahkan,menyinggung keterkaitan Kementerian Kelautan,” Kementerian Kelautan dan Perikanan didirikan bukan untuk kepentingan kelompok,tapi juga hadir untuk kepentingan nelayan.Tapi saya hari ini tidak pernah melihat bapak menteri kelautan dan perikanan yang dipimpin bapak Trenggono ini berpihak ke nelayan sama sekali tidak ada.Maka itu sekali lagi saya katakan kalau bapak menteri tidak mampu dipersilahkan untuk mundur,” tutupnya.
Korlip Kepri.
( Martin )